Pages

Sabtu, 14 Mei 2011

Jawa Tengah dan Jawa Timur: Tak Sama juga Tak Serupa

Sabtu, 14 Mei 2011
Ehm. Ente-ente anak Jawa? Oke, terserah Jawa mana. Kok rasanya aneh ya, kenapa istilah ’jawa’ itu seperti mengalami penyusutan makna menjadi Jawa Tengah, Jogja, dan Jawa Timur? Bukankah Jawa Barat, Banten, aplagi Jakarte, itu juga ada di pulo Jawa??? *mode sinis: ON.

#hoy tenang soobbbb bukan itu maksudnyaaaaaaa
Lha terus gimanaaa???

Maksud mereka itu, ya orang Jawa itu adalah orang yang bersuku Jawa. Kalo Jawa Barat ya berarti Sunda. Jakarta ya Betawi. Banten ya.... *garuk-garuk kepala, bingung*..ngga tau, hehe.

OK. Kali ini saya akan membicarakan tentang Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hem. Kenapa saya milih Jawa Timur? Lha, orang temen (deket) saya aja dari sono semuanyah..hehe.

#saya berbicara (menulis maksudnya) atas nama Jawa Tengah. 
Ternyata disana (orang jawa timur sendiri nih yang ngaku) bahasanya lebih kasar. Mereka cenderung lebih suka to the point dari pada menye-menye (alias menunda-nunda) seperti orang Jawa Tengah. Bahasa kita, walau banyak yang sama, tapi banyak juga yang berbeda lho. Ini kosa kata yang saya kumpulin dari awal semester dua (pengamatan ke Reni sama Nad, hahaha sampai bikin emosi).

Kosa kata yang diketahui Jawa Tengah tetapi (kebanyakan) orang Jawa Timur ngga tahu:
Rembyak (urai), Setut (sabuk), Oglangan (mati lampu), Muthung (marah), Barakan (seumuran), Turah (sisa), Pakpung (mandi), Pekewuh (malu), Mlandhing (petai cina), Menthang (bersebrangan), Sulaya (sakit), Jungkat (sisir), Segawon (anjing = bahasa halus), Wagu (aneh), Sindhap (ketombe), Pit (sepedha onthel), Cethol (kecebong)

Kosa kata yang diketahui Jawa Timur tetapi (kebanyakan) orang Jawa Tengah ngga tahu:
Timba (gayung), Sembuju (selonjor), Mbujuk (bohong), Meneh (besok), Be’e (mungkin), Cakut (baru saja), Lesu (lapar), Ngglembosi (loyo), Joglangan (lubang), Guseb (penghapus), Pancet (tetap), Maeng (memang), Cegeh (ngga mau), Waleh (males), Panjer (tetap)

(Biasanya anak Jatim bilang : Gak, anak Jateng bilang: Ora.)

#Huaaa bagaimana dengan kosa kata bahasa sundamu, Rahma???
Ehm..eh..hehehe..
#ini ceritanya kuliah di Bandung kenapa kosa kata jawa yang nambah???

Ehm. Beidewei, sekedar cerita nih.

Bandung oh bandung.... kenapa dirimu ini??? Di sini kemana-mana selau saja ketemu orang jawa, xixixi. Dan sayangnya di sini orang sundanya sendiri (maksudnya yang seumuran ane) ga bicara sunda.

”Ehm roaming roaming!!!” kalo ketemu anak sunda dan saya sama Nad ato anak jawa lain ngomong, pasti gitu.
”Yei, kenapa kalian ga pernah ngomong sunda?”
”Ya....”

Hayo....

Ehm. Ayo mari nguri-uri budaya Jawa! (loh hahaà lagian ini kenapa labelnya bandung? Ini ga berkaitan sama sekali dengan bandung. Eh, berkaitan ding.. )

Sekian~

3 komentar:

mau bertukar pikiran?:D

アイサ の ノート © 2014