Pages

Kamis, 31 Desember 2015

Halo 2016, Bye 2015 :)

Kamis, 31 Desember 2015
Halo. Hari ini akhir desember, yang juga akhir tahun 2015. Pada intinya, tahun ini saya banyak mengalami perubahan. Alhamdulillaah, ke arah yang positif. awal tahun dari januari sampai maret merupakan masa yang suram. Iya, suram banget. Meni galau we tiap hari mikirin TA yang enggak selesai selesai. Dan pada akhirnya, saya gak bisa lulus bulan maret. Patah hati karena sesuatu yang salah (hahaha) juga terjadi di bulan ini. Ceritanya ya karena denger gosip gitu tentang seseorang. Hah dasar aku mah apa jarang ikut ngerumpi makanya gak tau apa-apa. Ehm. Balik lagi ke awal. Singkat cerita, akhirnya dengan dukungan orangtua yang ngebelain sampai datang ke bandung buat support saya, “kamu pasti bisa nak nyelesain TA kamu”, dan akhirnya saya berani lagi ngehadap ke dosbing yang bahkan selama lebih dari enam bulan saya gak bimbingan. Iya. Saya gak tau kenapa bisa setakut itu sama dosbing saya. Tapi pada akhirnya saya bersyukur bertemu dengan beliau. Dari beliau saya belajar banyak tentang cara mengadapi orang dengan lebih rasional haha. Juga, saya dapat ilmu berharga banget mengenai cara menulis laporan dengan baik dan benar. Serius. Saya gak bohong. Dan pada akhirnya saya menyesal. Kenapa gak dari dulu ajaaa gue ngadepin hal kayak giniii. Terlalu cemen saya mah. Jiker dipelihara. Iya jiker. Jiwa kerdil. Dengan penuh perjuangan, akhirnya saya sidang tanggal 12 juni 2015. Sidang berjalan lancar, dan revisi juga alhamdulillah lancar. Dan saya wisuda tanggal 1 agustus 2015. Lima tahun kurang dua hari dari pertamakali resmi jadi mahasiswa, akhirnya saya lulus juga. 

Bulan agustus masih euforia. Masih di kosan, main main, tapi udah mulai lamat lamar pekerjaan lewat online. lewat jobfair juga, tapi belum ada panggilan.pada akhirnya, pertengahan september saya dikabari oleh teman saya kalau ada lowongan di konsultan yg dikepalai oleh kakak tingkat angkatan 2007. Singkat cerita, saya masuk ke konsultan tersebut hanya dengan mengirim cv dan datang langsung ke studio nya di alamanda, lalu bercakap sebentar dengan kak 2007 itu. Deal kalo mau jadi karyawan tetap, kemudian mulai kerja deh. udah. Segampang itu. Haha. Tapi ternyata, menjalani nya engga mudah. kalau diambil positifnya sih ya, di sini saya jadi belajar banyak hal. Sekali lagi. Buaaaaannnyyaaaakkk haaalll. Mulai dari bikin daftar isi di laporan, sampai urusan e-faktur dan e-billing. Teman yang tadi merekomendasikan saya, serta ada kakak satu angkatan 2008 akhirnya resign akhir oktober. Sebelumnya mereka bilang ke saya, dan saya juga berniatbuat resign, tapi orang tua saya menentang. Duh mak serius aku kalut waktu itu. Kalutbanget. Antara gak suka, rasa bersalah, sama takut campuradukjadisatu. Dan akhirnya saya bilang ke kak 2007 kalo saya pengen pulang. Ke solo. Saya gak bisa akktif selama seminggu, jadi lebih baik jadi frilens aja. saya kemudian pulang seminggu. Seminggu kemudian, pas sampai studio, ada anak baru ternyata. Cowok, anak unpad, buat ngurus administrasi. Ada juga cewek satu orang buat anak laporan. Total nya ada tujuh orang sekarang. Tugas jadi lebih ringan. Jauuh lebih ringan. Tapi tetep deadline banyak, yang serignya gak manusiawi. Yah namanya juga lagi bulan sibuk. Lagi, bulan november selesai pada akhirnya. Kemudian, kakak yang unpad tadi bawa teman dua orang buat bantu bantu juga. Anak peta, bawa teman juga satu orang. Mereka multifungsi lah bisa diandelin (banget!). Dan kemudian, kebahagiaan bisa dirasakan. Saya merasa teman-teman yang sekarang baiiiiiiiiiiiiiiiiikkkkkk baaaaannnggggeeeeettttttttt. Jujur, selain beban kerjaan yang berkurang, hal yang bikin saya bahagia di tahun ini adalah bertemu dengan orang-orang di kantor ini. Saya merasa jadi kembali ke diri saya beberapa tahun yang lalu, yang ceria, yang (kadang) bisa protes walau masi jiker dan cari aman haha. Saya belajar menjadi dewasa, belajar cara menghadapi orang, dan cara bergurau dengan orang. Bahkan ya, di sini kami galau galauan bersama haha.

Tapi, karena rasa senang ini, saya jadi takut kehilangan mereka. Karena suatu kondisi. Serius. Saya takut banget. dari mereka saya belajar banyak. Saya merasa dihargai. Saya merasa bahwa mereka percaya saya, kalau saya bisa diandalkan. Saya udah gak pernah percaya diri sama kemampuan diri sendiri dari SMA sampe kuliah, bisa jadi percaya diri sekarang. Saya yang dulunya bicara dikit banget dan tertutup banget, bahkan sama sahabat saya sendiri, sekarang sudah lebih terbuka. Banyak yang terjadi di 2015 ini. Banyak yang jadi pembelajaran berharga. Banyaak banget. Tapi yang pasti, di tahun ini saya belajar banyak, belajar mengenai diri saya sendiri.

Buat orang tua, kakak, saudara, teman cantik, teman manis, teman yang suka begadang, teman yang gak tau teman atau bukan (?), kamu (hayoh siapa), kakak-kakak, teman yang tak terlihat (hah?), dan teman-teman lainnya, terimakasih untuk satu tahun ini. Ini tahun yang ruarr biasaaaa ^^9. Semoga tahun 2016 menjadi tahun yang lebih baik, apapun tujuan dan keinginan kalian, dimanapun berada, dengan visi misi yang berbeda, bismillaah. Bismillaah. Semoga bisa menjadi lebih baik, aamiin. 

Senin, 30 November 2015

say, no, vem, ber

Senin, 30 November 2015
halo. sudah akhir november sekarang. lagi-lagi banyak hal yang terjadi, tapi mager buat nulis. haha dasar. akhir-akhir ini banyak pelajaran yang saya dapatkan dari lingkungan di sekitar. semakin saya mengenal orang lain dan orang baru, semakin saya bisa mengerti dunia. setiap orang memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda-beda. di dunia baru ini, bahkan orang yang saya kenal sudah lama tiba-tiba berubah, dan juga orang yang saya baru kenal kurang dari sebulan, ternyata juga berbeda. ini mah ngomong apa heula bingung sendiri :"""D. saya mah apa atuh dibandingin yang lain. saya emang bukan orang vokal yang bisa protes sana-sini. cenderung menerima apa adanya, tapi ya itu bikin kojur kalau terus-terusan begindang. tapi saya tau kok. cuman ya itu... takut buat bergerak. tapi kemudian ketakutan itu muncul ketika saya akan bergerak, dan melihat yang lain melakukan kesalahan yang fatal. saya gak mau kayak mereka. lebih baik diam. lebih baik diam. daripada berbicara yang merugikan. daripada membicarakan keburukan orang yang bahkan mereka melakukannya juga. dan tanpa merasa bersalah. melakukan itu.

bismillah. astaghfirullah. astaghfirullah. astaghfirullah.

Senin, 12 Oktober 2015

Halo,dua dua!

Senin, 12 Oktober 2015

Halo dua dua!

Yap. Hari ini usia saya tepat dua puluh dua tahun. Haha, saya bahkan sempat lupa kalau hari ini saya ulang tahun. Pas buka google, dan terlihat google doodle nya kue-kue, saya bingung. "Ini yang ulang taun siapa, emang?"

Eh ternyataaaa -_____- HAHA.

okee. Di umur yang angkanya sudah nambah, tapi usia sebenarnya berkurang ini, saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Saya harus kuat

Saya ga boleh cengeng

Saya harus rajin

Saya harus semangat cari jodoh eh (eh boleh ding lol )

Saya harus turun lima kilo haha. Apa coba.

Saya harus tambah cantik. Meh.

yaudah. Sepertinya kalau saya teruskan curcolan saya ibi, bisa bisa blog saya diblokir haha. Gamungkin seh. Oke. Sip. Maafkan curcol gapenting saya hari ini teman. Eh ga papa dingm guweh kan hari ini ultah (mulai songong)

Eciye ultàah haha. sekian. Terimakasih.

Sabtu, 12 September 2015

Suatu Sore di Jalan Braga

Sabtu, 12 September 2015
Entah kapan terakhir kali saya pergi jalan kaki sendirian, menyusuri kota Bandung yang sudah saya tinggali selama lima tahun terakhir ini. dan kemarin, saya berkesempatan lagi untuk jalan-jalan, menikmati sore yang sebenarnya tidak bisa dinikmati itu. haha. dan dengan handphone j108i ceddar sederhana ini, saya mengambil beberapa foto, yang mewakili apa yang saya lihat, suatu sore di sepanjang jalan Braga.

Jalan Braga, kota tua Bandung, yang di sepanjang jalannya terdapat beberapa tempat hiburan malam

sentuhan modern, ada hotel dan juga mall di sisi jalan ini

tak hanya motor, mobil pun menyesaki pinggir jalan. parking on the road

gerbang hikmah braga, isinya penjual makanan, warung-warung kecil. mie ayam yang berada di ujung jalan, rasanya enak

tempat 'hiburan' belum buka. belum waktunya

ada beberapa penjual lukisan yang menggelar lapaknya di pinggir trotoar. menerima sketsa wajah realis on the spot maupun pesanan

ikon kota tua, tugu Braga. baru saja diresmikan beberapa bulan lalu

Bandros, bus wisata kebanggaan kota bandung yang kebetulan sedang melintas

pertigaan di dekat museum asia-afrika

bangunan tua, yang digunakan sebagai kantor sebuah bank asing

dari braga belok kanan, dapat terlihat masjid agung kota bandung

Braga, September 2015

Kamis, 03 September 2015

Dear Me

Kamis, 03 September 2015
Dear 3 years old me
just cry! thats not a big deal :)

Dear 5 years old me
you should try to be a better girl.

Dear 10 years old me
you know? you are strong enough! you rock! you can prove to them that you can do your best!

Dear 13 years old me
you met your best friend. support them until you turn old! don't forget to always contact them and you'll be happier later.

Dear 15 years old me
in the beginning, you believe that you can do this, but in the end, you began to think that you can't do anyting better. you don't know that you have a big chance. you're too lazy to change.

Dear 17 years old me
the new beginning, you had hope to change your personality, make new friend, but you can't. you should believe that everyting is ok. just do it! you didn't need suck people around you. just be yourself, just be yourself.

Dear 19 years old me
it seems that those year is your best year. brace yourself, the challenge is begin next year!

Dear 21 years old me
you can do that!! you can do that!! everything is fine! you have many friends who support you, and can help you when you need some. and, you know what? your parents are the best in the world. they're very patient. you MUST make them happy.



just something i want to write, with 'amazing' grammar.
aah. maybe, once again, i want to practice writing in English in this blog, so my writting skill can be better than this :""")

Minggu, 30 Agustus 2015

Minggu Pagi di Kota Bandung

Minggu, 30 Agustus 2015
Yaaak saya kali ini mau ngebahas rutinitas anak kos di hari minggu. Hari Minggu adalah hari yang bisa dibilang berharga bagi semua orang. Kebanyakan memanfaatkan hari kosong bebas kerja tersebut dengan kegiatan yang disenangi. Entah itu sekedar tiduran di rumah, atau pergi jalan-jalan. Nah, sudah ratusan hari minggu di bandung yang pernah saya lewati. Dan beberapa di bawah ini adalah kegiatan yang saya lakukan -sebagai anak kos di minggu pagi yang menyenangkan (halah -_-)

1. Tetap di Kosan
kamar jaman bahuela tingkat satu

Ini kegiatan paling sering sih, apalagi pas sibuk-sibuknya jadi anak kuliahan haha. Hampir tiap hari pulang malam, jadinya ga ada waktu buat beberes kosan. Hari libur pun dikorbankan jadi hari bersih-bersih kosan entah itu nyapu, atau nyuci. Setelah kosan sudah rapi, tinggal nyantai tidur tiduran dan... Mulai berantakin kamar lagi -____-.
Oh ya, engga cuma anak kosan jones lho yang ngabisin hari minggu di kosan. Temen saya yang tinggal sama orang tuanya pun rata-rata kalau hari minggu pagi engga akan pergi kemana-mana, stay di rumah. Pas ada kegiatan di kampus pun, ada teman saya yang bilang kalau hari Minggu dia ga bisa datang. Katanya, mau jadi ‘cinderella’ dirumah :hammer

2. Pergi ke Kampus
*mejeng dulu*
Ga jarang ada acara kampus di hari minggu. Iya, bahkan pas semester enam, setiap hari minggu pasti ada acara unit, yang saya mau ga mau harus datang. Iyalah, wong jadi panitianya -___-. Acara kampus di hari minggu memang kalau dipikir memberatkan sih, tapi enak juga. Kenapa? Ya karena melonggarkan hari kerja, hoho. Beberapa unit kampus ada latihan atau pertemuan di hari kerja, yang pasti diadakan setelah semua jam kuliah selesai, alias jam enam keatas. Jadi, selalu aja pulang malam kalo ikut kegiatan. Tapi, unit yang saya ikuti, selalu mengadakan acara di akhir pekan. Lebih leluasa, tapi ya itu, akhir pekan jadi ikut sibuk deh. tapi... setidaknya lebih menyenangkan kalo ke kampus itu ikut kegiatan unit. yang lebih mengenaskan adalah, ga jarang ke kampus hari minggu buat.... ngerjain tugas kelompok :""""D

3. Pergi ke Car Free Day
Nah donatnya yang kayak gini nih
Nah, siapa yang di Bandung yang ga pernah ke Car Free Day? Apalagi anak ITB? HAH? KAMU? IYA KAMU BELUM PERNAH???? *ganyante*. Yap, ada beberapa titik car free day di bandung. Yang saya tahu, pastinya sepanjang jalan ir.Juanda mulai dari perempatan pasar simpang sampai perempatan fly-over karena dekat dengan kampus ITB. Selain car free day yang di situ, saya engga tau haha */plaak. Okaay. Ke car free day ngapain? Naik angkot? *eh. Ehm, biasanya saya jalan-jalan bareng temen (itung-itung olah raga, kan?) dan kadang ada misi tertentu, yaitu Danus!!! Alias nyari uang dengan berjualan. Terakhir jualan tahun 2011 sih ahaha lama banget -_-. Dan setau saya, sekarang di CFD engga boleh lagi jualan tapi tetep aja ada yang nekat huhu. Oh iya, selain jualan, biasanya ada juga event tertentu yang digelar barengan sama CFD ini, contohnya donor darah, atau kadang-kadang ada live street performance gitu.

4. Pergi ke Pasar Tumpah
hanya ilustrasi, sebenarnya ini di manahan, solo. tapi juga pasar tumpah hoho

Udah pada bisa nebak kaaaaan??? Yap. Pasar tumpah di sini yang saya maksud adalah pasar yang tumpah tumpah *apasih -_-. Yang paling terkenal itu ya di areal Gasibu. Dulu sampai lapangan dan depan gedung sate juga, tapi sejak pak Ridwan Kamil menjabat, areal pasar tumpah dibatasi di depan gedung telkom sampai monumen pancasila. Selain itu, per kiosnya juga jadi lebih rapi loh gak kayak dulu acakadul. Oh iya, ada juga pasar tumpah di lokasi lain kayak di dekat monumen Bandung Lautan Api, juga deket Unpad Jatinangor (padahal udah sumedang, bukan bandung lagi haha). Namanya pasar tumpah, pengunjungnya juga tumpah ruah karena banyak barang yang diobral murah dengan kualitas yang lumayan lah.

5. Ikut Acara Komunitas
komunitas aleut, pas ngaleut dirgantara tahun 2014

Ada yang pernah ikut komunitas lokal di kota Bandung? Banyak mungkin ya kayak komunitas sepeda, terus skateboard (mungkin lho ya, saya cuma liat ada yang gerombolan main bareng getoh haha) yang sering kumpul di hari Minggu. Saya sendiri ikut dua komunitas, yang hampir ga pernah ikut kumpul karena saya prioritasin di poin satu sampe empat diatas haha. Yang pertama adalah komunitas merajut bandung. Iya, merajut :3 bener sih isinya hampir ga ada yang seumuran, jadi saya belum pernah ikut kopdar. Padahal mah pengen siapa tau ada anak lakinye yang mau dikenalin haha */plaak */ditusuk jarum rajut. Ehm. Yang kedua, ada yang namanya komunitas Aleut Bandung. Komunitas ini isinya jalan-jalan tapi bukan jalan-jalan biasa. Jadi, tiap minggu ada tema nya gitu mau ngaleut atau jalan ke mana, terus ada mas-mas ketua yang njelasin gitu apa sih spesialnya tempat itu. Saya pernah ikut sekali, dan pengen ikut lagi kemudian hoho. Kalau tertarik pengen gabung, bisa intip di blog nya di https://aleut.wordpress.com/


Yap ada lima poin yang biasanya saya lakukan di Hari Minggu. Kalau teman-teman (anak kos) semua, biasanya pada ngapain? Kasi tau dong hoho *wink wink* . Sip sip, terimakasih sudah membaca :”””D/



Minggu, 16 Agustus 2015

Chibi Baymax Crochet Amigurumi

Minggu, 16 Agustus 2015
udah lama gak posting soal crochet yak hoho. oke, saya kali ini akan membahas tentang amigurumi. sepertinya banyak yang suka sama baymax haha. saya jadi iseng-iseng bikin amigurumi crochet nya. tapi pattern nya belum jadi ,_, masih males bikin versi word nya. mungkin, beberapa waktu lagi saya kasih patternnya hoho. sip sip, btw ini baymax versi chibi, kepalanya gedhe.
*ngintip dulu

Hello, I am Baymax :)
 Beberapa waktu lalu, saya bikin yang versi kecil se gantungan kunci, tapi sayangnya saya ga nulis patternnya :"""| jadinya harus bikin coba-coba lagi huks. tapi kayaknya sih gampang hahaha -sok banget gueh. baiklah, berikut penampakan chibi baymax versi kecil.

Hello, I am mini Baymax :B
Yak segitu dulu deh postingan saya haha. udah lama enggak nyentuh blog ini. kangen huuhu. syedih huhu. yaudah, saya mau ngumpulin niat dulu. bye byee ~~~
*lalu terbang bersama daun-daun yang berguguran
*apasih -_-

Rabu, 29 Juli 2015

mulai dari awal lagi

Rabu, 29 Juli 2015
Halo, Bandung!
kali ini, saya kembali lagi, untuk satu tujuan yang bisa dibilang berbeda dari sekian tahun yang lalu saya datang ke sini, untuk kedua kalinya.
entah kenapa, rasanya sedikit berbeda. semacam, yah, entahlah.
mungkin saya kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan semua itu.
dari sekian tahun ini, ada yang berubah dari hidup saya.
pandangan saya terhadap orang lain, juga terhadap diri sendiri, juga ikut berubah.

dan entah kenapa akhir-akhir ini, saya begitu membenci diri saya sendiri.

banyak yang saya sia-siakan selama ini. teman, dan juga orang tua. saya selalu saja menganggap bahwa diri saya adalah makhluk paling nelangsa, dan tak ada yang peduli. nyatanya? saya salah besar!

mereka selalu ada, selalu menyemangati, tapi saya saja yang terlalu bebal, dan tak tau diri.

mungkin gara-gara itu, saya terus terperosok dalam sebuah lubang yang dalam. banyak tangan terulur, dan juga tali yang menggantung menunggu saya menangkapnya. tapi apa? saya hanya diam, menangis, dan meratapi nasib seakan hari saya berakhir sudah.

ah dasar cengeng.

tapi pada akhirnya, saya sadar. saya tak bisa terus begini. saya harus mulai bergerak!

lalu, saya pun berusaha bangkit. tidak mudah memang di awalnya. tapi, pada akhirnya saya bebas juga.

dan yah, sekarang saya sudh bisa menjejak tanah lagi, dan saya tak takut untuk terperosok lagi. saya kuat, saya kuat.

dan untuk kalian, terimakasih banyak!
cc: bapak, ibuk, mbak, ayik, nad, dewi, uli, umi, amel, yara, mela, faza, tika, dan semuaaaanyaaaaa :"""")

Selasa, 23 Juni 2015

Throw Back

Selasa, 23 Juni 2015


Saya punya kebiasaan ketika sedang murung, yaitu membaca diary yang telah saya tulis bertahun-tahun yang lalu. Buat apa? Ya, buat ngeliat ke-alay-an saya dulu hahaha.

Tapi bohong ding.

Sejujurnya, tujuan saya membaca diary jaman jebot itu adalah untuk mencari pelajaran berharga.

Hah? Emangnya bisa?

Iya. Bisa. Pake banget. Karena saya orangnya ekspresif dalam tulisan, saya seringkali nulis hal-hal gak penting di diary haha. Juga kegagalan-kegagalan yang saya alami.

NAH! ITU DIA!

Karena saya menulis kegagalan yang pernah saya alami, saya kemudian menyadari sesuatu yang berharga, yaitu.... saya masih bisa survive sampai sekarang. Kegagalan yang saya alami, ternyata saya bisa melewatinya. Walau dengan terseok.

Dulu, seringkali saya curhat gak penting, nulis gak penting, pokoknya setiap hari harus nulis entah itu tentang nilai ulangan yang jeblok, atau ketemu gebetan di depan kantin *eh. Pokoknya harus nulis!! Dan kemudian, sekarang saya sadar, bahwa hidup bergelombang itu lebih mengasyikkan.

Kehidupan saya akhir-akhir ini datar-datar saja. Jadi enggak banyak yang dapat ditulis.

Ah, itu sih, gegara kenal blog, terus ng-alay di blog à ketauan senior à diejekin à malu à berhenti curhat di blog hahaha. Maafkan kealay an saya dahulu. Sudah tobat saya sekarang curhat gak jelas kayak bahasa diary. Ternyata emang diary Cuma pantes dibaca sendiri, buat ketawa-ketawa, dan malu-maluin.

Iya. Diary saya itu isinya malu-maluin banget.

Ah apa lah post ini, gak ada alurnya -__- acak bangeet -__-

Oke, saya kasih satu rahasia untuk kalian. Saya seringkali membaca diary lama saya, di bagian dengan tanggal yang sama di hari saya membaca. Di tahun yang berbeda. Istilah kerennya, throw back (eh bener gak ya? :hammer). Jadi, di tanggal yang sama, tujuh taun kemarin gueh ngapain yak? Galau, kah? Remidi bahasa inggris kah? HAHA.

Yaudah deh. Saya Cuma lagi pengen celoteh gak jelas :””D.

Yang pasti, tulis aja diary dari sekarang. Enggak apa-apa bahasa nya alay. Justru itu jadi hiburan di masa mendatang hahaha.

Aduh gaje, gak jelas. Maafkan, saya mulai ngerandom lagi :””)


Bai bai, sampai jumpa lagii ~~

Senin, 22 Juni 2015

SMILE

Senin, 22 Juni 2015
“Senyum mu itu lho, gak natural,” seseorang berkata pada saya, saat melihat foto-foto selepas suatu acara.
“Haha, iya gituh?” dan saya menanggapi, tertawa satir.

Senyum tidak bisa berbohong. Mana yang tulus, mana yang palsu.

“Kamu, kok kayaknya banyak pikiran ya?”
“Haha, begitulah,” lagi, saya tersenyum. paksa.
Dan kemudian, dia terus-terusan membaca mikroekspresi di wajah saya, sampai saya benar-benar kikuk.

Ah ya! Tebak saja. Saya memang pemurung, saya memang terlalu banyak memikirkan sesuatu yang tak perlu, dan saya, iya, saya, merasakan bahagia yang palsu.

Dan saya tau itu. Sisi kecil dari diri saya sangat tau tentang hal itu. Tapi sang sisi dominan, tak mau tau.

Bahkan kamera, yang merupakan benda mati pun bisa membedakan mana senyum asli dan palsu. Wajah senyum saya tak pernah berhasil membuat sebuah kamera digital dengan smile sensor menjepret secara otomatis. Percaya atau tidak? Percayalah. Saya tidak berbohong.

Saya tidak tahu, kenapa saya susah sekali tersenyum dengan hati. Bukan hanya melengkungkan bibir ke arah atas saja, bukan hanya sebuah simbol, melainkan sebuah ekspresi dari dalam diri.

Bahkan, saya membuat sebuah sajak dengan tema tersenyum pun, malah jatuhnya ke melankolis-nangis-putus asa begini.

Boleh saya tulis lagi sajak nya? Baiklah, saya ingin tersenyum lagi... bukan karena terpaksa.

Ada satu hal yang pernah seseorang katakan kepadaku
Bila bersedih tersenyumlah
Bila bersedih tertawalah
Karena... itu kan hapus laramu
Dia juga berkata padaku
Senyum adalah senjata
Tertawa adalah obat bagi luka hatimu
            Jangan biarkan senyum hilang dari wajahmu, dari bibirmu
            Jangan biarkan kesedihan, hapus rona wajahmu
            Maka tersenyumlah, tertawalah

            Dan rasakan bahagia mengalir ke dalam jiwa

Selasa, 05 Mei 2015

Serba-Serbi Angkot di Bandung (+Tips)

Selasa, 05 Mei 2015


Hai hai :D/ sudah lama engga nulis tentang Bandung, ya? Banyak lho perubahan yang terjadi di Bandung selama saya tinggal di sini –berubah jadi lebih baik tentunya. Tapi kali ini saya engga akan nulis tentang perubahan yang ada di Bandung, tapi tentang salah satu ciri khas Bandung. Bukan, bukan peyeumpuan (halah) nya tapi tentang angkot nya. Hah? Angkot? Iya, enggak salah baca kok haha. Selama tinggal di Bandung, pelajaran berharga yang saya dapat adalah: angkot disini bisa diandalkan (dan masih banyak pelajaran berharga lainnya kok hoho). Oke, mari kita bahas serba-serbi angkot di Bandung. Cekidooot :D

1. Angkot berwarna-warni kayak permen
sumber gambar: stay-learning.blogspot.com
Enggak ding, engga kayak permen juga :hammer. Angkot di Bandung warnanya bermacam-macam mulai dari biru, ungu, merah, cokelat, hijau, orange, bahkan pink! Banyak pokoknya haha. Menurut pengamatan saya, jumlah angkot paling banyak jenisnya itu warna hijau, yang dibedakan pake warna strip di angkotnya. Contoh angkot hijau yang ‘beredar’ adalah caheum-ciroyom dan caheum-ledeng. Saya pernah salah naik karena mengabaikan tulisan jurusan angkot di kaca, Cuma liat warna ijo doang, ternyata yang lewat di jalan itu angkot ijonya ada dua, yang mana beda stripnya haha. Untung saya bisa stop di daerah yang saya kenal hoho.

2. Tak perlu menunggu lama
Ada banyaaaaak banget angkot di Bandung. Kalau nyegat angkot di jalan Dago, bisa itu semenit lewat dua biji angkot :| jadi inget di Solo, saya harus nunggu seenggaknya setengah jam untuk bisa dapet angkot. Disini? Mengejapkan mata dengan manja (halah) aja udah ada angkot berenti di depan kita. Banyaknya angkot ini ada positif negatifnya. Positifnya ya, kita senang karena angkotnya cepet datang. Oh ya FYI angkot di Bandung sering digunakan untuk berangkat sekolah karena emang cepet, enggak lambat (bisa diandalkan! Hoho). Kecuali kalo lagi kena zonk supirnya ngetem mulu dan lambat nyupirnya. Negatifnya? Bikin macet, dan yaitu tadi apalagi kalo ngetem sembarangan.

3. Rute pulang dan pergi berbeda
Nah, ini yang bikin agak bingung bagi yang pertamakali naik angkot di Bandung. Di kampung halaman saya (Solo), angkot arah pergi-pulang itu sama. Kalo di Bandung beda, lho. Contoh nya, kalau dari stasiun ke kampus (ITB), naiknya angkot ungu cisitu-tegalega (yang arah cisitu), tapi kalo dari kampus ke stasiun, naiknya angkot sadang serang-caringin. Saya pernah salah arah naik angkot, jadinya ya ikut pak sopir angkot muter ke arah sebaliknya haha :””D

4. Banyak angkot ke satu tujuan
Di terminal angkot itu banyak variasi angkot-angkot dari beberapa daerah (halah). Ada beberapa daerah yang dilalui banyak jenis angkot, sehingga pilihan mau naik yang mana tergantung sama calon penumpang –dan juga mau kemana dan dari mana hoho. Contoh? Hem, kalau mau ke BIP dari arah kampus (ITB) ada beberapa opsi angkot yang bisa diraih. Yang pertama, jalan ke jalan dago, dan naik angkot kalapa-dago atau dago-stasiun (sama-sama ijo haha). Opsi ketiga adalah naik angkot dari depan kampus pas, naik angkot panghegar-dipatiukur warna putih oranye nanti turun di perempatan jalan Merdeka. Opsi keempat adalah dari jalan tamansari naik angkot sadang-serang caringin, turun di depan BEC, kemudian jalan ke Gramedia, lalu nyebrang ke BIP. Eh btw pengalaman banget yak naik angkotnyah haha :”””D

4. Menjangkau hampir seluruh jalan
Adakah tempat di Bandung yang enggak terjangkau angkot? Ada lah -_- haha, tapi hampir semua sudut kota Bandung terjangkau angkot. Kalau engga dilewati, ya seenggaknya gak jauh dari lokasi yang dimaksud berhentinya. Tapi kalau di Bandung selatan, jangkauan angkotnya agak terbatas (sepengetahuan saya sih). Kalau lihat di peta, bandung irisan tengah (halah) masih bisa banget dijangkau pake angkot. Beberapa angkot bahkan masuk ke gang kecil, seperti angkot dago-caringin (kalo udah di daerah ciroyom itu), terus kalapa-mengger juga. Itu masuk gang sempit, yang bikin saya terheran-heran hoho.

5. Poin istimewa
Angkot di Bandung punya beberapa poin istimewa, lho!
- pertama, hampir semua angkot di Bandung dilengkapi tong sampah. Gunanya? Ya untuk mengantisipasi penumpang angkot agar engga buang sampah sembarangan di angkot, apalagi sampe buang sampah di jalan. Demi Bandung lebih bersih (/>_<)/.
- kedua, DILARANG MEROKOK DI DALAM ANGKOT. Iya, udah ada perda nya. Tapi tetep wae ada yang ngerokok K. Kita bisa menegur loh, orang kita engga salah wew. Kalo supirnya yang ngerokok, ngambek aja. Supirnya suruh turun -_- haha, bercanda :”””. Saya belum berani negur supir. Kalo penumpang, biasanya yang ngerokok suruh duduk di depan. tapi ada juga pak sopir yang pernah negur perokok di dalam angkot. Saluut :).
- ketiga, beberapa angkot tersedia 24 jam! Iya, 24 jam!! (contoh: kalapa-dago). Tapi rata-rata jam operasi sampai jam 9 malam, dan paling pagi jam 5 udah bisa nyegat mang-mang angkot di pinggir jalan dengan manis :3. Dan jangan lupa, nyegatnya jangan di plang S coret ya. Kalau bisa, nyegat angkotnya di halte terdekat :D.
- Dan poin istimewa (terakhir, yang saya tahu) keempat adalah: ada armada angkot super! Iya, di dalemnya ada tipi, sama ada WiFi. Kalo gak salah, ada 50 unit (? CMIIW) jenis angkot kalapa-dago. Saya belum pernah naik yang ini huhu.

Gitu deeeh beberapa hal tentang angkot di Bandung yang saya bahas. Baiklah, karena udah selesai, sekarang saatnya berbagi bonus tips naik angkot di Bandung. Cekibrot lagiii~~

1. Pakai angkot dengan rute yang jauh.
Iya, karena rata-rata angkot dengan rute yang jauh, ongkos naiknya lebih murah daripada yang deket. Contohnya aja yang murah itu sadang serang-caringin (angkot favorit ane!!) dan dago-caringin. Tapi ya kalo mau ke tujuan lain, jangan dipaksa naik angkot itu :hammer. Tapi ada juga loh angkot yang rutenya deket tapi murah. Contohnya dago-stasiun. Dan ada juga yang rute lumayan panjang tapi ongkosnya mahal, contoh caheum-ciroyom. Sering banget naik ini bayarnya semena-mena. Masak dari simpang dago ke ciwalk ditarik 4500 -____- sebel hiks. Tapi enggak bermaksud generalisasi, masih banyak supir angkot caheum-ciroyom yang baik kook. Tarif angkot sekarang udah agak mahal. Dulu sebelum BBM naik, angkot bisa muraaaah banget. Inget jaman dulu dari kosan  ke BIP cuma duaribu rupiah hoho.

2. Gak usah malu naik angkot
Kalo mau naik angkot di Bandung, engga usah malu. Berbagai kalangan menjadikan angkot sebagai sarana transportasi yang digunakan sehari-hari. Mulai dari dedek gemes sampe bu haji, semua naik angkot (halah). Orang pegang iPad aja naik angkot. Dosen ITB aja beberapa juga naik angkot hoho. Hidup angkot!! Dan oh ya, poin plusnya, kan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga bisa meminimalisir kemacetan (ya walo Bandung tetep macet sih :| )

3. Amankan barang
Kecuali kalo punya uang berlebih dan pengen ‘sedekah’ di angkot, amankan barang-barang berharga anda (hati juga –eh *ya siapa tau kepincut mas-mas atau teteh geulis di angkot). Gak sedikit yang kecopetan di angkot lho. Temen saya aja ada yang kehilangan hape sampe tiga kali di angkot. Alhamdulillah, saya tidak pernah kecopetan. Kalau duduk di angkot yang penuh, jangan taruh barang (dompet, uang, hape) di kantong celana/rok. Sebisa mungkin masukin ke tas, dan tasnya di dekep di depan . Dekap dengan erat, dengan penuh perasaan dan kehangatan :”””D. Sisanya? Doa, semoga aman terkendali.

4. Gak tau mau naik apa? Tenang, pakai aplikasi ini aja!
Tampilan situs kiri.travel

Yak, pasti sering deh. Mau ke suatu tempat, tapi gak tau mau naik angkot apa. Saya pernah searching-searching, udah banyak itu web/aplikasi yang dibuat khusus untuk memandu agan-aganwati tour di bandung pake angkot. Karena aplikasi yang ada itu dibuat khusus OS android dan saya engga punya semarpon, jadi saya pake yang web. Nah, yang paling rekomended itu pake situs http://kiri.travel (iya, gitu doang alamatnya). Tinggal klik tempat tujuan dan berangkat dari mana (bisa klik di map langsung atau ketik alamat), lalu muncul lah rute angkot nya. Ada opsi pulang-pergi nya lho. Dan ini lumayan akurat hasilnya. Saya sudah berkali-kali terbantu pake situs ini.

5. Hindari naik angkot malam-malam
Eto... sudah pernah dengar hal miring tentang angkot di Bandung? Bisa deh saya ceritakan di sini dikit. Naik angkot malam itu memang beresiko. Saya enggak pernah naik angkot sendiri diatas jam delapan malam. Temen saya pernah naik angkot yang 24 jam itu, tengah malam, karena pulang kegiatan kampus, naik angkot, eh sopirnya mabok :””””. Iya, mabok beneran, bukan mabok cinta (apasih -_-). Dan juga, ada cerita legend di ITB tentang angkot cisitu. Gugling aja cek ‘cerita misteri angkot bandung’ atau ‘angkot cisitu ITB’ dan rasakan sensasinya :3. Saya mah engga mau nulis di sini hoho.


Haaaa capek juga ngetik hampir 8000 karakter. Ini semua berkat sokongan semangat dari kalian kawan :”””) (abaikan). Yaudah gitu aja beberapa informasi yang dapat saya jabarkan, beserta tips nya juga. Semoga post ini bermanfaat yaaa hoho. See you again :D/. Dan oh ya, tulisan ini murni bersumber dari pemikiran, dan pengalaman ngangkot di Bandung lebih dari empat tahun :D.

Sabtu, 02 Mei 2015

(Bisa dibilang) Rekomendasi Film Jepang dengan Cerita Ringan

Sabtu, 02 Mei 2015
Karena sudah lama ‘pensiun’ dari nonton dorama, saya mulai berburu film jepang. Tapi karena lagi enggak pengen mikir, jadinya nyari film-film yang ceritanya ringan. Kebanyakan sih tema school life. Yasudah lah ya, sekalian mengenang masa muda *halah*. Berikut yang akhir-akhir ini saya tonton. Bisa dibilang rekomendasi dari saya, bisa juga dibilang bukan rekomendasi. Mungkin bisa disebut review kali ya? Etapi saya enggak bisa ngereview dengan bagus juga hiks :”””/. Yaudah deh saya tulis seadanya, sepotong kisah *halah* maaf berantakan :””|. Btw, semua film dibawah ini bisa dilihat/download di filmbagus21.com jadi... jangan tanya lagi link downloadnya :””)
*judul diurutkan lewat abjad. Sebagian besar film 2012 keatas

1. Close Range Love
Jadi, ini ceritanya tentang murid yang suka dengan gurunya ,_, tapi gurunya masih mudaaa. Dan yang main si Yamapi. Karena udah lama engga lihat dorama yang ada Yamapi nya, saya pun memutuskan untuk lihat yang satu ini. 
sumber gambar: asianwiki.com
Cerita berawal dari Kururgi Yuni, murid perempuan ranking satu yang memiliki cita-cita kuliah di California. Tapi walaupun ranking satu, nilai bahasa inggris dia jelek banget. Akhirnya, dia diberi tambahan pelajaran oleh guru bahasa inggris, Sakurai Haruka (Yamapi). Iya, namanya cewek banget ya, gurunya -_-. Sakurai sensei ini populer banget di kalangan murid. Nah, awalnya si Kururugi ini engga suka dengan Sakurai-sensei, tapi lama kelamaan jadi suka. Begitulah, ada rintangan menghadang karena kan anggapannya tabu ada murid sama guru yang saling suka ._. ngeliat ini juga agak gimana gitu sih haha. Tapi overall lumayan menghibur lah.

Trivia: Ada drama jepang yang ceritanya murid sama guru perempuan saling suka. Judulnya forbidden love. Tapi.... ceritanya kalo saya nganggep sih terlalu dewasa ,_,

2. Densha Otoko
Udah nonton versi drama nya, jadi pengen nonton versi film nya. Yang main beda. Peran utamanya itu Yamada Takayuki, yang jadi cameo di versi drama nya. Owalah makannya dia jadi cameo di episode 1, orang di versi film dia tokoh utama -__-. Ini kayaknya hampir setiap orang yang suka film jepang tau judul ini. 
sumber gambar: asianwiki.com
Baiklah, ceritanya adalah tentang seorang otaku yang ‘menyelamatkan’ seorang perempuan di dalam kereta saat diganggu oleh pegawai kantoran yang mabuk. Nah, setelah itu, dia dapet paket tanda terimakasih dari si perempuan itu. Karena engga tau harus gimana, dia akhirnya buka forum (sejenis SFTH kaskus kali ya :hammer) terus bikin thread judulnya densha otoko. Nah, dari forum itu dia dapet advice dari para member tentang langkah kedepannya harus gimana.

Trivia: dari versi drama, agak beda walau engga beda-beda banget. Kalo di drama, alurnya jadi laaaammmmbaaaattt banget. Diceritakan juga si perempuan punya cowok. Kalo di film enggak. Terus, di drama si mas otaku ini punya temen sejenis. Kalo di film, dia enggak punya.

3. Enoshima prism
Eto... ceritanya adalah... tentang tiga orang sahabat, dua cowok, satu cewek. Satu diantara mereka, Saku, meninggal karena jantungnya lemah. Di hari peringatan kematian Saku yang ke dua, Shota pergi ke rumah Saku dan menemukan jam tangan yang ternyata itu... time machine. Iyak. Film ini tentang perjalanan waktu. Shota bisa kembali di hari sebelum Saku meninggal. Nah, si Shota ini kepikiran buat merubah masa lalu, mencegah kematian Saku yang meninggal karena kelelahan berlari. Begitulah. Tapi kalau merubah masa lalu, bagaimana dengan masa depan? gitu deh :p ceritanya emang sebatas itu aja. Makanya walau temanya perjalanan waktu, ini film enggak berat. Tapi... menurut saya... agak enggak bisa diterima akal endingnya ,_, yah namanya juga sains fiksi ,_,
 
sumber gambar: asianwiki.com
Trivia: ada dua film tentang time travel yang sudah saya tonton: summer time machine blues, dan toki wo kakeru shojo (a girl who leapt through the time). Dua dua nya baguus. Kalau STMB, itu kembali ke masa lalu Cuma buat.... cari remot AC -__-. Kalo yang TWKS, ceritanya baguus. Film ini yang paling berbobot dibanding dua diantaranya hoho.

4. I Have to Buy New Shoes
Saya memutuskan untuk menonton film ini karena dua alasan: sutradaranya Shunji Iwai, dan pemeran utamanya Mukai Osamu haha :p. Ceritanya adalah tentang Sen (Mukai Osamu) yang pergi ke Paris bareng dengan adiknya, Suzume, tapi malah ditinggal pergi adiknya. Sialnya, ia lupa nama hotel yang sudah dipesan karena namanya kepanjangan. Tapi beruntung, dia bertemu dengan orang jepang yang tinggal dan bekerja di sana, namanya Aoi. Aoi enggak sengaja menginjak paspor Sen yang terjatuh. Paspornya sobek, dan hak sepatu Aoi patah. Dari situ, mereka jadi mulai kontak-kontak satu sama lain. Sen kemudian check in ke hotel nya, lalu pergi makan bareng Aoi. Nah, Aoi mabuk dan Sen lupa lagi sama nama hotelnya -__- akhirnya mau gak mau jadi nginep di apartemen Aoi. Ceritanya sederhana sih, tapi bagus. Sasuga Shunji Iwai-san :”)
 
sumber gambar: asianwiki.com
Trivia: ada tiga film Shunji Iwai yang sudah saya tonton. Film ini, hana to arisu, dan all about lily chou chou. No comment buat dua film itu. Saya sukaa bangeet. Walaupun saya selalu agak keganggu dengan style kamera engga stabil nya itu. Tapi film yang dibuat makna nya bagus-bagus. *nb: ternyata rainbow song juga garapan bung yang satu ini ,_,

5. L-dk
Kalau yang doyan sama shojou manga, bisa deh lihat ini :””D. Yak seperti cerita cerita manga yang lain, yaitu kalo enggak tentang cowok populer ya tentang cowok culun. Kalo yang ini tentang yang populer dan ganteng *uhuk *oke. Jadi ceritanya Aoi (lagi ,__,) punya teman namanya Moe. Nah, Moe ini suka dengan Shuusei yang notabene cowok populer. Nah, karena Moe ditolak dengan oleh si Shuusei ini (ngatain Moe), Aoi engga terima. Akhirnya disamperin lah si Shuusei ini di depan tangga. Karena suatu hal, Aoi refleks mendorong Shuuei dan kemudian jadi jatuh. Aoi harus mengantar Shuusei pulang ke rumahnya, dengan menggendongnya -_-. Dan ternyata... Shuusei itu tinggal sebelahan dengan Aoi di flat yang sama. Shuusei baru pindah seminggu. Cerita berlanjut lagi, karena kesalahan Aoi, flat Shuusei jadi engga bisa ditinggali. Alhasil, shuusei pindah ke flat Aoi selama satu bulan sampai flat Shuusei selesai diperbaiki. Endingnya bisa banget ditebak. Iya. Begitu. Yak tepat yang dipikiran kalian.
 
sumber gambar: asianwiki.com
Trivia: cerita sejenis bisa ditemui di Kyou Koi wa Hajimemashou, Koukou Debut, juga Sukitte Ii na You. Sama-sama cowok populer, dengan cewek yang enggak populer ,_, tapi ya masih tetep lumayan ditonton buat hiburan. Nah tapi kekurangan L-dk ini kurang suka yang jadi Aoi nya, kurang cocok entah kenapa gesturnya kaku ._.

6. Silver spoon
Film ini adaptasi dari manga dengan nama yang sama. Latar film ini adalah di Hokkaido. Ceritanya adalah tentang seorang murid laki-laki bernama Hachiken yang masuk ke sekolah asrama karena gak suka tinggal dengan orang tuanya. Tapi... sekolah yang dipilih ini bukan sekolah biasa, tapi sekolah perternakan dan pertanian gitu ,_, sebagian besar siswanya adalah anak dari petani dan peternak sapi, babi, atau kuda. 
sumber gambar: asianwiki.com
Sebenarnya ceritanya Cuma seputar kehidupan di asrama dan keseharian murid-murid sekolah itu sih. Mulai giliran membersihkan kandang, sampai kegiatan klub yang diikuti. Walau datar-datar aja, tapi film ini baguuus. Dari film ini bisa belajar banyak tentang kehidupan peternak, dari kegiatan yang mereka lakukan, sampai dengan resiko yang harus dihadapi. Film ini rekomended (y)

Trivia: enggak ada trivia */plaak. Haha, sebetulnya saya nonton ini jadi ingat drama jepang yang sudah lama saya tonton, judulnya moyashimon. Jadi, ceritanya tentang mahasiswa yang kuliah di jurusan pertanian gitu. Dan dia bisa ngeliat mikroba ._. udah. Haha.

7. The Liar and His Lover
Yak, munngkin ini bisa masuk ke kategori film jepang dengan tema musik. Pertama Cuma iseng nonton ini, eh ternyata pemain utamanya si mas sato takeru -_-. Mas Sato di sini berperan sebagai Aki, seorang pencipta lagu dan basis dari band Crude Play tapi menolak untuk debut karena suatu hal. Jadinya, dia engga masuk ke Band tapi jadi pencipta lagu nya. Wujud Aki ini belum diketahui publik. 
sumber gambar: asianwiki.com
Dan suatu hari, saat Aki bergumam menyanyi di pinggir sungai, ada seorang perempuan, Riko, yang melihatnya dan terpaku oleh sajak yang digumamkan Aki. Nah, kemudian mereka berdua berkenalan. Aki enggak mengatakan bahwa dia adalah Aki. Dia memperkenalkan diri dengan nama yang lain, dan juga sebagai pengangguran. Dari situ, cerita dimulai deh. Btw, cerita nya bagus yang ini (y) dan ostnya~~~ sukaaa bagus baguuus hoho.

Trivia: engga ada trivia juga haha. Oh iya, kalo mau tau list movie jepang tema musik, bisa diklik link ini. itu list rekomendasi saya hoho.


Yak, udah ya. Review nya segitu aja. Saya bahkan sudah asal-asalan menulis review yang asal-asalan ini. haaaaaa~~~~ *tariknapas* yaudah deh, saya ucapkan selamat menonton aja ya hoho. Bai bai :* 

*aaaak ini hari minus berapa cobaaaaaaa* *abaikan* 

Sabtu, 04 April 2015

Short Story - Acrophobia

Sabtu, 04 April 2015
Heiho, ini saya mau share cerpen saya, yang di bikin untuk tugas SMA. iya, karena saya dulu orangnya alay *eh* jadinya cerpennya acakadut sok nyastra gitu :"""3 silakan yang punya waktu luang, dibbaca dibaca. ini dibikin *ehem* enam tahun lalu (ketauan tuanya deh :""" haha). belum tau teknik nulis yang baik, dan pemilihan topik yang baik. saya aja habis baca ulang jadi ngerasa bingung inti ceritanya apa hahaha :"""D

Acrophobia

Aku menatapnya sesaat. ”Kau serius?” dia hanya mengangguk. ”Daripada kurang kerjaan gitu mending aku antar kau ke psikiater,”
”Nggak berhasil. Sama-sekali-nggak-berhasil,” dia menekankan perkataannya pada setiap kata. Aku menentangnya ketika dia memberi ide akan pergi ke tukang hipnotis untuk menghilangkan phobianya. ”Sudah lebih dari delapan belas kali aku pergi ke psikiater dan hasilnya nihil.”
”Maaf kalau boleh tahu, penyebabnya apa sampai sampai kau terlalu takut dengan hal yang tak perlu kau takuti?” Aku bertanya dengan-sangat-hati-hati, agar dia tak tersinggung.
”Hufth....” dia menerawang, seperti memutar kembali apa yang sudah pernah direkam oleh otaknya tanpa mengatakan sesuil kata pun untukku.
***

”Ayo ke sini kalau bisa...” Kaka terus berlari, berlari menjauhiku. Padang ilalang sore ini terasa sangat ramai, padahal hanya ada aku dan Kaka.
”Hey, tapi itu kan punyaku, kau tak berhak mengambilnya!” Aku mulai berlari mengejar Kaka. Dari jarak sepuluh meter dia melambai-lambaikan topi merah berenda. Itu topiku, topi pemberian nenek yang katanya asli buatan Maroko. Topi itu istimewa karena katanya lagi, topi itu hanya ada di Maroko karena bahan baku topi itu hanya tersedia di Maroko. Topi Fest.
”Heeeeyyy!!!! Kubilang berhenti!!!!!!!” Lagi-lagi aku berteriak dan mulai melempari Kaka dengan batu-batu kecil. Dia tetap tak mau berhenti. Tiba-tiba satu menit kemudian, dia ’ditemukan’ sedang duduk di atas lantai rumput. Matanya menerawang.
”Kau sedang apa?”Aku mulai mendekatinya. Perlahan-lahan ku julurkan tanganku untuk merebut topi yang ada di tangannya. Aku gagal. Dia cekatan sekali. ”Kenapa tak kau kembalikan saja topiku?”
”Kenapa tak kau kembalikan saja tpoiku,” dia mengulangi perkataanku tadi. Kemudian Kaka mulai berlari lagi. Kulihat angin berhembus dari arah berlawanan, dan topiku pun terbang menjauh.
”Kau menghilangkannya..” aku mulai terisak. Kulihat dia merasa sangat bersalah. Dia mungkin tahu apa yang harus ia perbuat.
”Aku akan mencarikannya untukmu,” Dia menarik tanganku dan berkeliling untuk mencari topiku.
Setelah sekian menit dan sekian detik, akhirnya ketemu juga. Topi itu tersangkut di pucuk dahan sebuah pohon yang sudah mati. Kaka berlari kegirangan. Aku lebih lagi.
”Tunggu aku ya,” Kaka mulai berlari menjauhiku dan mendekati pohon itu. Dengan piawai ia memanjatnya, kemudian dia mengambil topi, dan kemudian lagi dia melemparkannya tepat ke arahku. Aku tersenyum.
Kaka mulai turun, tapi ternyata kakinya terpeleset dan jatuh. Aku mendekatinya untuk membantu berdiri.
”Kaka, kau tak apa?” aku berteriak sambil terus berjalan mendekat. Kulihat dia hanya tertawa kegirangan dan mulai berlonjak-lonjak di atas tanah.
”Jangan berdiri dulu, nanti jatuh,” aku memperingatkan, karena memang di belakangnya terdapat jurang yang dalam.
Aku mendekat dan ’akan’ menggapai tangannya. Tapi tiba-tiba tanah yang dipijak Kaka terlihat retak, dan BRAK!
Aku pusing, tak bisa ku jelaskan apa yang kulihat sepersekian mili detik yang lalu. Aku menatap ke bawah. Aliran air mengalir, menyapu sisa reruntuhan tanah...
***
            ”Bagaimana kalau kita main ayunan?” Aku menyarankan sesuatu yang mungkin bisa membantu permasalahan yang dihadapinya.
            ”Ha? Ayunan?” dia menatapku konyol. OK. Ide gila. Usia enambelas tahun bermain ayunan? Hal yang konyol.
            ”Ha..ha.. aku juga. Dapat ide dari mana ya?” Aku malah bingung. ”Okelah kalau begitu permainan apa yang sekarang kau inginkan?”
            ”Permainan?” dia terlihat bingung. OK lagi lah, aku memang orang yang membingungkan. Sial.
            ”Hm...apa ya,” aku terdiam sesaat. Suasananya sekarang agak kaku. Aku tak tau harus berbuat apa. Salah-salah aku membuatnya berteriak dengan apa yang ada di kepalaku. Aku ingin main Flying Fox. Hah, nyari mainan kaya gitu ada di mana coba? Dan satu masalah lagi, tak mungkin aku mengajaknya karena dia seorang Acro.
            ”A..hm..” dia juga berfikir. ”Sebenarnya aku mau bilang sesuatu,”
Kalimat itu dibaca dengan terbata-bata. Mungkin ada suatu rahasia yang ingin ia sampaikan kepadaku. Sangat rahasia, sampai-sampai saat ini tubuhnya mendepet tubuhku. ”Kita kan sama-sama perempuan, jangan menatapku seperti itu. Aku nggak akan melakukan sesuatu padamu,” dia menatapku tak percaya ketika aku mengeluarkan reaksi dengan tatapan agak aneh. ”Kau Venustraphobia  ya,”
            ”Hem?” aku bingung. ”Apa maksudmu?”
            ”Takut wanita cantik,” dia tertawa. Ha,Ha, dan Ha… lucu sekali.
            ”Apa yang akan kau katakan?” Aku membuka pembicaraan. Lagi.
            ”Aku mau m-e-n-g-h-i-l-a-n-g-k-a-n acrophobia ku. Kau mau membantuku?”
Aku terdiam. “Temtu saja. Tapi apa yang harus aku dan kau perbuat?” bingung.
            ”Hm..” dia berfikir sejenak. ”Bagaimana kalau begini?” dia membisikkan sesuatu padaku.
            ”Hah, ternyata bukan ide gila. Kukira kau mau berlatih bungee jumping,” aku terbahak. ”Ok. Kapan kau mulai?”
***

Minggu pagi yang cerah. Seperti minggu-minggu sebelumnya, aku dan dia mulai berjalan-jalan untuk menghilangkan hal yang tak perlu ditakuti-nya. Minggu kemarin, seperti mengulang masa kecil. Aku dan dia ’belajar’ untuk naik dan turun tangga. Kemudian eskalator, dan kemudian lagi naik lift berdinding hitam, dan lagi, mencoba meningkat ke dinding transparan.
Sepertinya keadaannya mulai membaik. Dia tak lagi takut naik ’ayunan’. Hah. Hal konyol pertama yang kusarankan untuknya di hari pertama terapi alaLIA-ku. Tapi anehnya kenapa dia menerima ajakanku untuk bermain ayunan. Suatu sore di taman anak-anak... dia dengan rasa bahagia menaiki ayunan –walau beberapa kali saat percobaan pertama ia berteriak histeris dan ingin turun– dan tidak merasa bahwa beberapa pasang mata anak balita melihatnya dengan tatapan aneh. Fine. OK. Latihan yang menyenangkan.
***

Minggu keempat latihan. Hari yang melelahkan. Dia mengajakku ke Mall.
”Ok. Kau mau apa lagi?” aku lagi -dan lagi- lagi membuka pembicaraan. Selalu aku. Yah, karena dia memang pendiam.
”Hm... apa ya?” Dia berfikir sejenak. ”Minggu yang lalu naik lift, yang lalunya lagi naik eskalator, yang lalunya lagi naik ayunan. Sekarang?” Dia memandangku dengan tatapan menggoda. Aku memasang wajah muram. Berteman dengan acro memang kurang menyenangkan. Cukup hiperbolis kurasa. Huft. Dan sekarang setidaknya dia mengerti apa yang kurasa.
”OK. Aku janji, ini minggu terakhir aku mengganggumu,” Dia menatapku. Aku tersentak. Dia betul-betul paham.
”Heuhm...”aku berdeham untuk menghilangkan kecanggungan. ”Ayo kita mulai latihannya lagi. Kau mau apa?”
”Bagaimana kalau naik ke lantai paling atas Mall ini?” Dia memandangku. Aku tak percaya.
”Kau berani?” Aku masih syok. Kulihat dia mengangguk mantap. ”...tapi jangan lihat ke bawah ya,”
Akhirnya jadi juga. Latihan terakhir untuk sang acro. Pasti jadi hari yang bersejarah. Dia sudah berusaha maksimal. Walau terapi yang dia lakukan denganku ini sedikit aneh, tapi berhasil juga.
”Wa... aku berhasil sampai atas,” Dia megucapkan kata bahagia itu dengan cara yang tidak wajar.
”Bagaimana perasaanmu?” Aku ikut bahagia walau aku tak yakin dengan nada ucapannya.
”Hm..ya...” Dia menerawang. Di otaknya mungkin sedang diputarkan drama monumental di sepanjang hidupnya.  Mungkin apa yang menyebabkan dia menjadi acrophobia. Aku tak tahu. Itu hanya dugaan.
”Hola?” aku mengayunkan tanganku di depan mukanya. Dia tersadar dari lamunannya.
”Hm.. ya,” Dia terdiam lagi. “Kurasa saat ini aku merasa bahagia,” Dia tersenyum. Aku jadi tak tega pernah menganggapnya kurang menyenangkan. Aku tak bisa menyalahkan kelainan yang ada di dirinya. Semua ini bukan atas kehendaknya. “Li, aku mau minta maaf kalau selama ini aku membuatmu kecewa atas kelakuanku, atas semua kebodohan yang pernah kulakukan, yang selalu membebanimu, yang..”
“STOP!”Aku tak tahan mendengar semua itu. Aku menarik tubuhnya dan kami berpelukan. Sebagai sahabat. Ya, aku ingin menganggapnya sahabat, atau bahkan saudara. ”Aku yang harus meminta maaf, aku tidak pernah jujur tentang apa yang ku rasa,”
”Hm,” Dia perlahan melepaskan pelukanku. ”Sudahlah, kita jalani saja,” Dia lalu berlari kecil dengan senyum yang melebar. Menjauhiku. Aku mengikutinya dengan langkah kecil. Dia melempar sesuatu padaku. Sebuah topi berwarna merah. Dé javu.. apa ini?
”Itu buatmu,” dia berteriak. Sekarang dia bersandar di pagar pembatas terluar di areal lantai teratas Mall ini.
”Kau serius?” Aku balas berteriak. Kulihat dia tertawa gembira dan melonjak-lonjak seperti anak kecil. . Dé javu. Lagi. Sial. Kenapa ini? Seperti kejadian yang pernah...
Aku tersadar dia ternyata bersandar di pagar yang baru dibagun. Sekatnya terbuat dari bambu. Apa-apaan ini? Mana tanda dangernya? Dan aku pun baru sadar ternyata tanda itu ditutupi oleh punggungnya.
”Jangan melonjak!” Aku mengingatkan. Dia tersenyum dan bersikap santai. Sikunya bersandar pada pagar bambu tanpa rasa takut.
”Lihat, acro ku hilang,” Dia tersenyum lagi. Aku agak lega. Ku panggil dia ke sini. Dia menggeleng. Rupanya dia mencoba mengetes keberaniannya lebih dalam. Dia melakukan hal yang tak sepantasnya dilakukan. Memanjat pagar bambu itu. Bambu itu rapuh, dan BRAK!
…………………………………
Runtuh.

 Aku pusing, tak bisa ku jelaskan apa yang kulihat sepersekian mili detik yang lalu. Aku menatap ke bawah. Aliran air mengalir, menyapu sisa reruntuhan tanah...
Apa-apaan ini?
***

*Acrophobia è rasa takut yang ekstrem dan tidak wajar terhadap ketinggian.


アイサ の ノート © 2014