Setelah melewati diklat terpusat dan diklat divisi, akhirnya kami semua, panitia lapangan dan non lapangan PROKM ITB 2011 terjun juga. Banyak hal-hal yang menarik selama saya bertugas jadi Taplok alias tata tertib kelompok alias namanya winaya sunda.
Tidak seperti tahun lalu (namanya OSKM), tahun ini hari pertama PROKM diselenggarakan pada hari pertama puasa juga. Sempat kepikiran, “haduh, kuat ga ya, kan puasa nih. Dulu aja ga puasa lemes gitu,”
Dan itu ga terbukti kok. Karena berbekal SEMANGAT YANG TAK PERNAH MATI-ceileh, kami tetap menjalani dengan senyuman. Capek sih capek, tapi semangat tak pernah capek (diulang lagi, bosen).
Oke, apa yang dilakukan dalam PROKM tahun ini? apa bedanya sama OSKM tahun kemarin? Jelas beda lah~ taun kemarin saya yang jadi peserta, tahun ini saya jadi panitia #ctaaakkkk
Rutinitas yang dilakukan taplok adalah pada hari-H semua panitia lapangan diharuskan kumpul di kanopi jam setengah lima dan mulai breefing jam lima pagi. Setelah itu, pembagian materi dan…menyambut mahasiswa baruuuuuu
Ini cerita saya, gimana ceritamu?? #loh, tau-tau ceritanya uda habis, haha. Eh, dimulai yaaa~~
Kali ini saya bikin satu postingan aja, ga kaya taun kemarin yang dibagi jadi lima bagian. Part 1,
part 2,
part 3, part 4, dan
part 5.hehe, pas doyan-doyannya curcol sih.
Dimulaaaiiii (beneran dimulai J)
Agak spesial, 2011 kali ini penyambutan mahasiswa/i baru berlangsung di bulan ramadhan. Hari yang dilalui cukup melelahkan. Hari pertama, kami kumpul pukul setengah lima pagi di kanopi Sabuga untuk breefing penyambutan mahasiswa baru. Sekitar pukul enam pagi, kami spotting. Wirasewaka ada di sepanjang jalan mobilisasi, wiweka serta winaya sunda ada di belakang menunggu para mahasiswa-mahasiswi baru. Setelah sekian ratus detik, kepala-kepala dengan baju stelan biru-putih itu satu per satu muncul juga. Mereka dimobilisasi untuk baris per fakultas. Setelah semua berkumpul, dengan biasa danlap serta korlap selalu bilang “FOKUS, ADA PADAKU!” dan wirasewaka meniru kakaknya, varunastra, dengan perkataan “PERCEPAT LANGKAHNYA DEK, JANGAN LARI, AWAS DIDEPAN ADA LOBANG,” dan wiweka gab au kalah dengan “YANG SAKIT KELUAR BARISAN, YAAA”. Tentu aja yang paling keren itu winaya sunda dengan kalimat ajaibnya, “AYOO ADEK ADEK TETAP SEMANGAT YAAA”.
Hari pertama yang menyenangkan. Mereka diajari dengan salam ganesha, bodywave, dan perkenalan lagu kampus. Seperti saya setahun dulu. Jadi keinget :’)
Mereka masih lugu dan mereka masih polos… sama seperti saya dulu, haha…
Dan setelah orasi danlap, mereka menghilang masuk ke gedung untuk gladi resik untuk peresmian ’status’ mereka menjadi mahasiswa. Kami para panitia lapangan, khususnya taplok, tak sabar menanti kalian keluar.
Akhirnya mereka keluar juga. Dengan berbekal ’panji-panji’ yang dibawa, kami berbaris dari taplok 1 sampai taplok 180. saya taplok 153 berada di hampir ujung paling kiri. Batalyon enam adalah orang terpilih, orang sabar yang masuk dan keluar paling akhir. (hidup batalyon enam! hehe). Mereka mulai memasuki barisan taplok yang sesuai dengan kertas yang mereka pegang.
Dan mereka adalah...
Dek... nama kalian disebut gapapa kan, ya?
Mereka adalah... Joshua, Livia, Dadang, Steven, Tri, Henkky, Rahim, Laras, Amel, Mamat, Rian, Dimas, Fina, Raisya, Thiti, Royan, dan Rama.
Bersama taplok Reza dan Fadhil, saya memiliki keluarga baru lagi J
Oke. Memang sebagai tugas taplok kami juga harus menyampaikan materi. Dan materi itu kadang serasa membosankan juga. Tapi kami taplok 153 saling membantu sehingga penyampaian materi jadi ga garing-garing amat. Terutama si Reza, dia jago ngocol, bisa nutupin saya yang melankolis dan si fadhil yang plegmatis. Komposisi ini sama dengan taplok saya yang dulu. Ga ada yang coleris. Ini benar-benar berasa keluarga! J
Setelah hari dilalui, kami mengadakan evaluasi pukul sembilan malam (tarawih dulu) di basement cc barat sampai pukul sebelas malam. Hoaaahhmmm ngantuk, tapi tetap semangat. Dan kami harus standby di kanopi pukul lima pagi di hari berikutnya.
Hari berikutnya lumayan gabut. Mahasiswa pelantikan di dalam sabuga, seperti tahun kemarin. Keluar dari sana, baru ketemu sama taplok, dan itu waktunya terbatas banget. Dan pertemuan kami terasa begitu sedikit. Jujur, kami semua taplok 2011 mengeluh arena keterbatasan bertemu dengan mahasiswa baru. Buat apa diklat sebulanan lebih kalo akhirnya cuma gini???
Dan pendiklat bilang, ”kalian lebih beruntung. Tahun kemarin, kami lebih kurang lagi interaksinya dengan kalian,”
Apa iya?
Mungkin iya, tapi kami tidak merasakan karena kami memang sibuk dengan acara yang diberikan oleh rektorat. Mungkin mereka juga mengalami kekecewaan yang sama.
Dan hari berikutnya kami tambah kecewa. Kami SAMASEKALI TIDAK BOLEH bersentuhan dengan mahasiswa baru, karena adanya sedikit masalah.
Seperti cerita tahun-tahun lalu, mahasiswa selalu punya sifat ”berontak” terhadap sesuatu yang terlalu mengekangnya. Oke, mungkin hal ini agak sensitif untuk dbicarakan dan saya agak sungkan untuk membicarakan itu. Padahal tahun kemarin saya postingannya blak-blakan banget, ya? Hehe. Namanya juga masih polos, belum tau aja betapa kejamnya dunia perkampusan, hehe. Sampai klosing yang ilegal pun diceritakan #ups.
Lagi-lagi ada tindakan ilegal.. hehe ups ups ups...
Ga mau cerita aaaahhhh
”kak, kok kita ga ketemuan sih?”
”isinya cuma 7habbits aja kak, sebenarnya enak, tapi dua hari trus agak ngantuk, ada tugasnya, pula -_-,”
Tugas taplok adalah menampung segala keluh kesah mereka.
Dan setelah dua hari (plus plus) kami gabut, akhirnya hari Jum’at, hari terakhir PROKM, kami bebaaaassssssnketemu sama mereka. Hari ini hari milikku! Hehe.
Dan mulai dari senam pagi LSS di lapangan sipil, nunjukin yel-yel taplok (faileeeedddd—ga kompaaakkk gara gara maba kecepetan tepok tangan padahal kita belum selesaiii...haha), spotting ke spot agama, terus lingkar wacana lagi, di taman ganesha bareng kakak mentor yang bernama unik, kakak dari himpunan TRITON (oseanografi), yang bernama....
”...nama saya aneh loo....nama saya.... Hari Gembira,” sumpah, kak?
”...pas tiap perkenalan adaaaa aja yang ngetawain. Pas saya ngenalin diri aja, kepala orang-orang langsung noleh ke saya,”
Kak Hargem begitulah sapaannya, katanya nama tersebut diberikan ayahnya atas dasar balas dendam karena mana ayahnya juga aneh. Beeeuuhh...
Dan anak taplok 153 langsung ngefans sama kak Hargem. Enjoy weeee~
Dan klosing kali ini tidak seburuk tahun kemarin. Hehe. Lebih asyik, dan penutupnya adalah kami buka bersama, dan kami, taplok dan maba dapat KONSUMSI TAJIL MAKAN BERAT MINUM GRATIIIIISSSS...
Love you rektoraaattt :)
Dan PROKM berakhir. Kata anak taplok, ”PROKM boleh berakhir, tapi tetap di hati selamanya,”
Duileee...
”baru kali ini saya kenal dengan orang yang kurang dari seminggu bisa seakrab ini,”
|
satu lima tigaaaaaaa :) :) |
Dan itulah namanya keluarga :)
Hwaaaaaa
153... aku cinta kaliaaannn....
#lah, jadi postingan galau..haha