Apa kalian merasa bahwa lingkungan sekitar tidak
memperhatikanmu, padahal kau sendiri memperhatikannya?
Itu bisa dinamakan dengan hubungan timbal balik yang tidak
sesuai dengan harapan. Saya sendiri sering mengalaminya. Ah ya, memperhatikan
sekitar memang hal yang mengasyikkan. Pertama yang dirasa adalah suatu
ketenangan kita bisa berbagi kebahagiaan dengan mengerti lingkungan.
Pernahkan kalian berharap lingkungan itu peduli denganmu?
Apakah mereka acuh?
Seringkali dalam
hati pasti kita pernah ingin untuk diperhatikan. Ya, kadang. Saya dulu sering
merasa sedih, ketika lingkungan saya perhatikan saat mereka butuh, tapi saat
saya butuh, lingkungan tidak memperhatikan saya.
A~~ kenapa saya
tidak bisa menjelaskan hal ini dengan bahasa yang lebih simple?
HEI KALIAN DIAMLAH
SEJENAK DAN PERHATIKAN APA YANG TERJADI DI SEKELILINGMU
Saat ini teknologi
yang semakin canggih membuat orang menjadi lebih individualis. Dimana-mana
orang sibuk memencet keypad handphone, BBM-an, fb-an, dan lain-lain. Terlalu
sibuk dengan dunia maya sampai dunia nyata tidak diperhatikan.
Suatu hari
seseorang memberiku sebuah ide,
”Untuk mengetahui
apakah orang lain memperhatikan sekitar, aku punya cara untuk mengetahuinya,”
Pembicaraan kami
saat itu sangat santai. Kami tiba-tiba menemukan topik ini saat membuka FB dan
membaca postingan tere-liye tentang ’memperhatikan’ ini.
”Apa? Seseuatu
yang aneh?”Ah ya, dia ini, biasanya sesuatu yang dipikirkannya selalu aneh.
Sangat diluar pikiran.
”Begini,” dia lalu
membisikkan sesuatu. Benar, idenya sangat aneh.
Dan hari ini aku
melakukan sarannya. Kulakukan karena saat ini sedang dilanda yang namanya suudzon tingkat tinggi dimana mereka
hanya sibuk dengan dunianya sendiri.
Yak, berangkat ke
kampus, sudah saya lakukan metode ini.
Saat berjalan tidak terjadi apa-apa, setelah bertemu dengan seseorang, menyapa,
bersalaman, dia lalu bertanya,
”itu kenapa?” dia
menunjuk jidatku.
Ah ya. Akan saya
ceritakan. Metode yang saya gunakan kali ini adalah untuk mengetahui apakah
orang disekitar kita memperhatikan atau tidak, sok cuek padahal perhatian, atau
malah sok perhatian.
”Oh, ini, engga
apa-apa,” saya mengelus jidat bagian kanan.
Benar, pojok jidat
kanan saya, iseng diberi hansaplast. Itu ide super konyol yang bahkan aku ngga
kepikiran untuk melakukannya. Saking penasaran sama reaksi teman-teman, saya lakukan juga saran dari si aneh ini. Plester luka hansaplast saya tempelkan di jidat, tapi
karena biar ga ketahuan amat, agak ke dalam, lagi pula saya pakai kerudung,
pasti jarang yang ga nyadar.
”Orang yang
perhatian adalah pas ketemu, nyapa, tiba-tiba nanya, itu kenapa jidatnya? Ati-ati, jangan terlalu stress atau
sebangsanya. Orang yang sok cuek padahal perhatian adalah saat duduk bareng,
dia merasa ada yang janggal, melihat ke arah plestermu, tapi pas ditanyai, dia
pura-pura ngga peduli. Dan orang yang sok perhatian adalah, dimana saat orang
lain memperhatikan, dia ikutan, tapi dibelakang dia menyimpan sesuatu yang
lain,” itu penjelasan absurd dari seseorang yang absurd. A~~ aku berharap ngga
ada yang tipe sok perhatian.
Apa kalian
penasaran dengan hasilnya?
Semua dari yang
bertemu dengan saya, menyapa, berjabat tangan, mengucap salam, semua menanyakan
kabar saya apa baik-baik saja, itu kena apa? apa kejedot pintukah? Hati-hati...
Bagaimana rasanya?
A~~ super senang.
Teman-teman yang berada di sekelilingku semua peduli. Mereka mungkin tampak
tidak memperhatikan, tapi aku tahu mereka PASTI melihat sejenak untuk
memperhatikan, dan samasekali tidak menutup dunianya.
Terimakasih telah
memperhatikan.
*BTW maaf ya saya
bohong soal luka di jidat :’’D
*ini pendapat
pribadi mungkin ada perbedaan persepsi
*metode ini boleh
ditiru untuk mengetes, hoho, tapi hasil tidak bisa dipertanggungjawabkan
sepenuhnya :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mau bertukar pikiran?:D