Yap. Ini sudah
akhir April (OMG!!!!). banyak hal yang jujur ga kerekam selama ini. Saya
terlalu malas untuk menuliskannya, sigh. Baiklah,
mungkin saya akan banyak curcol kali ini. Agak kasihan juga ngeliat postingan
blog tahun 2014 yang bahkan ga nyampe sepuluh biji o_o padahal pas jaman
galau-galau bisa tuh sebulan posting 30-an hhoho.
Baik, kembali ke
topik. Semester berapa sekarang saya? Yak benar, semester delapan. Dan tahu apa
artinya? Yak benar, skripsi -_-. Ceritanya, skripsi saya tentang penilaian
lingkungan. Jadi saya menganalisa sebuah bangunan di enam lokasi, dan dampaknya
terhadap lingkungan itu bagaimana. Lingkungan yang dinilai itu adalah
lingkungan Fisik, Kimia, Biologis, dan Sosial. Jadi, selain ’terjun’ ke
lapangan, saya juga harus nge-laboratorium hoho. *dan sampe detik ini belum
kekumpul semua sampelnya à efek moody akut. Oh iya, bangunan yang
dinilai adalah...... TPS!! *Tempat Penampungan Sementara untuk sampah. Alias transfer depot.
Saya berjuang
selama tiga minggu lebih untuk menemui ibu Ade penjaga Laboratorium Toksikologi
untuk meminjam alat sampling, yaitu fly
grill. Tiga minggu ga ketemu-ketemu karena ibunya punya proyek, dan selama
tiga minggu itu pula saya ga ada progress karena saya ga boleh sampling air dulu.
Hem baiklah. Pada minggu ke sekian, bertemulah saya dengan ibu Ade, dan ada
fakta yang super mengejutkan. Apa tuh? Yak jadi.... ternyata... alat
samplingnya.... ga di lab Toksikologi... tapi di lab B3.... meh! Lab B3 buka setiap hari dan saya
menghabiskan waktu untuk menunggu lab Toksikologi buka T______T baiklah
lupakan.
Oke, akhirnya alat
fly grill ada di tangan. Fly grill adalah alat sampling jumlah
lalat. Iya lalat. Jadi cara kerjanya itu papan fly grill yang ukurannya sekitar 80x80 cm diletakkan di daerah yang
akan diukur, kemudian dihitung lalat yang nempel di sana selama tigapuluh
detik. Nah, diulang tuh sepuluh kali. Ambil lima paling tinggi kemudian
rata-rata.
|
ini nih yang namanya fly grill |
Dan hey, cobaan
saya ga sampe sana aja. Ternyata anak yang ambil kelas PVP (P –sesuatu– Vektor
Penyakit) ada tugas besar ngitung lalat juga -_________- dan akhirnya saya yang
pijem tapi yang make mereka dulu wuwuwu baiklah. Dan kabar baiknya adalah ada
empat kelompok yang pinjam- terus ga jadi – terus pinjam lagi – dan saya jadi
berebutan pake alatnya. Skip ga usah
diceritain lagi. Saya biasa aja kok :3
Pada sampling
pertama saya ditemani Nadiyatur, dan berjalan dengan mulus. Ada yang ngerasa
aneh? Kenapa ngitung lalat? Kurang kerjaan banget? Oke. Bapak-bapak di TPS juga
bilang seperti itu, bahkan ketawa ngeliat kita. Aneh hohoho. Sampling kedua
saya sendirian, ke TPS Ciroyom. Naik angkot 30 menit an lebih. Nah lucunya di sini saya naik angkot pas
berangkat dan pas pulang itu sama! Dan sopirnya inget saya hohoho *yaiya lah
bawa alat gede kayak gitu.
"Loh neng, kenapa naik lagi ? tadi neng naik angkot yang ini
kan ? "
"Iya pak, hehe, " saya ketawa. "saya tadi sampling buat
tugas akhir di TPS Ciroyom. Sudah selesai, " memang sih samplingnya
tergolong cepat, walau sendiri : """
Dan saya pun jadi
ngobrol-ngobrol sama bapak angkot nya. Mulai dari kehidupan Bandung yang keras, beliau yang hanya sanggup
menyekolahkan anak-anaknya sampai SMA, dan lain-lain. Jadi curhat sama bapak
angkot -_-
Eh ini postingan
jadi curcol -_- kelamaan ga posting bahasa saya jadi aneh hohoo. Yasudah.
Semoga TA saya cepat beres, aamiin, cari kerja cari jodoh, AAMIIN *kenceng
banget kek na di point terakhir hoho*. Sampai jumpa di curcolan
berikutnya :D/