Halo, Bandung!
kali ini, saya kembali lagi, untuk satu tujuan yang bisa dibilang berbeda dari sekian tahun yang lalu saya datang ke sini, untuk kedua kalinya.
entah kenapa, rasanya sedikit berbeda. semacam, yah, entahlah.
mungkin saya kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan semua itu.
dari sekian tahun ini, ada yang berubah dari hidup saya.
pandangan saya terhadap orang lain, juga terhadap diri sendiri, juga ikut berubah.
dan entah kenapa akhir-akhir ini, saya begitu membenci diri saya sendiri.
banyak yang saya sia-siakan selama ini. teman, dan juga orang tua. saya selalu saja menganggap bahwa diri saya adalah makhluk paling nelangsa, dan tak ada yang peduli. nyatanya? saya salah besar!
mereka selalu ada, selalu menyemangati, tapi saya saja yang terlalu bebal, dan tak tau diri.
mungkin gara-gara itu, saya terus terperosok dalam sebuah lubang yang dalam. banyak tangan terulur, dan juga tali yang menggantung menunggu saya menangkapnya. tapi apa? saya hanya diam, menangis, dan meratapi nasib seakan hari saya berakhir sudah.
ah dasar cengeng.
tapi pada akhirnya, saya sadar. saya tak bisa terus begini. saya harus mulai bergerak!
lalu, saya pun berusaha bangkit. tidak mudah memang di awalnya. tapi, pada akhirnya saya bebas juga.
dan yah, sekarang saya sudh bisa menjejak tanah lagi, dan saya tak takut untuk terperosok lagi. saya kuat, saya kuat.
dan untuk kalian, terimakasih banyak!
cc: bapak, ibuk, mbak, ayik, nad, dewi, uli, umi, amel, yara, mela, faza, tika, dan semuaaaanyaaaaa :"""")
kali ini, saya kembali lagi, untuk satu tujuan yang bisa dibilang berbeda dari sekian tahun yang lalu saya datang ke sini, untuk kedua kalinya.
entah kenapa, rasanya sedikit berbeda. semacam, yah, entahlah.
mungkin saya kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan semua itu.
dari sekian tahun ini, ada yang berubah dari hidup saya.
pandangan saya terhadap orang lain, juga terhadap diri sendiri, juga ikut berubah.
dan entah kenapa akhir-akhir ini, saya begitu membenci diri saya sendiri.
banyak yang saya sia-siakan selama ini. teman, dan juga orang tua. saya selalu saja menganggap bahwa diri saya adalah makhluk paling nelangsa, dan tak ada yang peduli. nyatanya? saya salah besar!
mereka selalu ada, selalu menyemangati, tapi saya saja yang terlalu bebal, dan tak tau diri.
mungkin gara-gara itu, saya terus terperosok dalam sebuah lubang yang dalam. banyak tangan terulur, dan juga tali yang menggantung menunggu saya menangkapnya. tapi apa? saya hanya diam, menangis, dan meratapi nasib seakan hari saya berakhir sudah.
ah dasar cengeng.
tapi pada akhirnya, saya sadar. saya tak bisa terus begini. saya harus mulai bergerak!
lalu, saya pun berusaha bangkit. tidak mudah memang di awalnya. tapi, pada akhirnya saya bebas juga.
dan yah, sekarang saya sudh bisa menjejak tanah lagi, dan saya tak takut untuk terperosok lagi. saya kuat, saya kuat.
dan untuk kalian, terimakasih banyak!
cc: bapak, ibuk, mbak, ayik, nad, dewi, uli, umi, amel, yara, mela, faza, tika, dan semuaaaanyaaaaa :"""")