Salah, miskomunikasi, adalah hal yang paling buruk dalam sebuah alur hidup. A~~~ pagi-pagi ini saya nulis ini karena saya ngerasa bersalah melakukan suatu kelasahan, sampai saya ngga berani masuk ke kuliah. bimbang.
deadline pengumpulan tugas itu hari sabtu, tapi karena miskomunikasi, saya menghambat pengerjaan tugas, sampai malam tadi belum selesai. entah jadi apa hari ini saya. saya ngga tau gimana cara minta maaf. saya pernah juga ada di posisi mereka, dan itu sangat sebal. kalau tugas kelompok ya bareng-bareng. satu menghambat, yang lain terhambat.
dan saya menjadi penghambat pembuatan tugas kali ini T^T
nebus?
ya, solusi yang terpikirkan saat ini adalah menebus dengan mengerjakan tugas yang lain, menunggu~~ deadline hari Selasa. itu yang berarti..... BESOK!!!
Pages
▼
Senin, 26 November 2012
Senin, 12 November 2012
About ‘Kepo’
Yes, actually I wanna tell you about something. But, this
‘something’ cannot be described by me perfectly. But, I’ve tried it and….
Haha~~~ confused -_- I can’t continue write this phrase.
*sorry my English is bad :p
Aaaa~~~ saya selalu seperti ini setelah meng-kepo-i kehidupan orang. Dulu saya sering
meng-kepo lewat tatapan dan mengikuti
langsung si target. Tapi sekarang tidak dilakukan karena saya sadar, itu akan
berbahaya. Sekarang saya lebih sering kepo lewat media online. Okay, mostly target saya adalah cowok.
Kepo itu menyenangkan. Saat kalian mengetahui sisi orang lain
yang tidak diketahui banyak orang, kalian pasti seperti berada di atas galah
yang bergoyang ke kanan dan ke kiri. Antara senang dan merasa bersalah. Saya
sendiri bila mengetahui hal yang baru akan cenderung diam atau menanyakan
langsung ke orangnya. Itu sudah sangat jarang saya lakukan.
Kepo itu menambah pengetahuan. Entah pengetahuan apa itu. Saya selalu kudet tentang gosip. Entah yang menyangkut teman satu jurusan ataupun
satu kampus. Walau saya ngga suka ngegosip, tapi entah kenapa melihat (sambil
mendengar) yang bergosip seperti mengerti apa yang mereka pikirkan.
Kepo itu membuat
lebih ’peka’. Entah kenapa dari dulu saya selalu merasa apa yang mereka rasa
menurut persepsi saya. Bingung? Saya selalu menganalisa apa yang orang pikirkan
saat itu juga. Itu yang membuat saya gampang stress dan otak penuh sehingga
pelajaran susah masuk -_-”. Oke, tapi tidak sepenuhnya benar. Tapi memang
benar.
Hobi kepo saya
berjalan sudah lebih dari enam tahun. Ya, enam tahun :””) . dulu namanya bukan
kepo, tapi entah banyak orang yang mendeskripsikan itu sebagai secret admirer. Tapi saya sendiri ngga yakin dia ngga ngerti :D
mungkin sih.
Ah jadi ingat
cerita-cerita tentang kepo :)
Saya dulu kepo
karena ngga ada keberanian buat bicara langsung baik ke dia nya atau ke teman
dekat untuk nyomblangin *anak eSeMPe, maklum. Akhirnya dengan meminjam kekuatan
bulan serta pegasus, saya berhasil kepo untuk pertamakalinya. Pas kelas satu eSeMPe. Ngepoin anak kelas
tiga yang dekat sama teman saya. Huahaha. Ngikutin kemana pergi, nyatetin
aktifitasnya pas istirahat ngapain aja, dan~~ ngeliatin ukuran sepatunya -_-”
Dan kepo saya ngga
tanggung-tanggung. Saya paling takut jika ketahuan. Mulai kelas dua SMP, saya
ngepo banyak orang agar bisa bikin alasan. Misalnya, hampir tahu ukuran sepatu
satu kelas, hapal tulisan satu kelas, biar ngga ketahuan sama orang. Kalau cuma
hapal satu orang doang kan mencurigakan :o haha alasan#plaaakk
Oke, itu berlanjut
sampai SMA, ngafalin tanggal lahir, sampai plat nomor motor. Karena plat nomor tidak interesting, maka saya berhenti setelah
ngapalin beberapa plat. Males.
Dan sekarang
kuliah, karena ada teknologi bernama facebook, tumblr, search engine, blog, dan
lain lain, saya makin sering kepo #dulujugaadateknologisepertiitu
Kepo itu ngganggu
ga sih??
Ngga kok, asal
kita tidak mengusik si pribadi. Ngepo ga papa, asal ga ketahuan #kyaa.
Tapi jangan
berlebihan lah. Nanti dikira freak.
Haduh gaya bicara
beda lagi. jadi bingung sama saya.
Eh btw..
Kira kira
Ada yang suka
ngepoin saya ngga ya?
...
Krik krik
Sudah. Kita akhiri
posting ini, xixixi.
Rabu, 07 November 2012
Telephaty
Hei kamu! Iya kamu.
Dengar suaraku? Iya. Apa sekarang kamu melihatku? Baik. Aku
tahu. Kamu sedang fokus dengan hal yang lain, bahkan kamu seolah tidak memperhatikan
sekitarmu.
Seolah berdialog
dengan seseorang yang entah sudah atau belum aku kenal. Rasanya ini seperti telepati yang membuat kami
terkoneksi satu sama lain. Tanpa alat, tanpa perantara. Kami bisa saling
membaca pikiran, menjawab, menyapa, dan bertanya.
Halo? Bagaimana kabarmu? Aku disini baik-baik saja. Hanya seperti biasa. Seolah sekitar yang
ramai tidak membuatku merasa bahagia. Hanya bising. Dan entah kenapa di dalam
bising dengan intensitas yang cukup tinggi ini aku selalu merasa sepi
Apa aku yang terlalu muluk? Apa aku yang
terlalu perfeksionis?
Aku selalu
bertanya. Aku tahu dia mendengar. Tapi dia memilih bungkam untuk tidak menjawab
pertanyaanku. Dia selalu ingin aku tidak menjadi perempuan yang lemah.
Hey tahu tidak, angka melankolisku tinggi. Dan
karena itu aku sangat sering merasa tersakiti, entah masalah apa saja itu. aku
tidak pernah bicara ke orang lain, karena aku takut yang mendengar akan merasa
jengah. Jadi aku berharap, hanya Dia dan kamu yang mendengarnya. Kelak. Aku
belum bisa mengatakannya. Aku hanya bisa bicara dalam diam.
Seakan aku masih
menunggu seseorang yang benar-benar mengerti. Seakan tidak ada satupun orang
yang mengerti aku.
Apakah aku buruk, hey kamu yang disana. Kenapa
kamu tidak mengatakan apapun? Apa kamu juga merasa tersakiti oleh sekelilingmu?
Aku yakin kamu adalah orang yang tegar.
Bila kamu tahu sekarang kerjaanku hanya menangis,
apa kamu mendoakanku sekarang?
Ah ya, menangis. Aku hanya terlalu peka. Menganggap
bercandaan orang lain sebagai kebenaran, menganggap kritik dan jawaban ketus
sebagai tanda kebencian.
Tapi aku tidak akan berbuat selain menangis. Aku
tidak ingin ada dendam. Aku hanya ingin rasa iri dengki dendam prasangka buruk
ini menetes bersama air mataku.
Hey, apa kamu suka dengan perempuan yang menangis?
Haha. Lama-lama kamu pasti jengah mendengarku yang
selalu berceloteh tak jelas ini.
Halo?? Apa kamu mendengarku??
Atau jangan jangan~~~ kamu tidak tahu bahasaku??
.
.
.
.
Hey, tahu tidak, sekarang aku sedang mencoba
tersenyum. Kamu juga harus tetap
tersenyum. Terus perbaiki diri ya.
Hanya Allah yang
tahu kapan aku harus menghentikan telepati konyol ini. Hanya Allah yang tahu. Hanya
Allah yang tahu :)
Selasa, 06 November 2012
足跡 [Ashiato] Monkey Majik Chord
Sudah lama ngga posting chord :"). bila ada kesalahan, komen yak :D saya masih bingung dengan E dan C#m terdengar agak sama :|
足跡 [Ashiato]
B F#
Donna ni kurushii kaze ga fukou to
E F#
I remember
B C#m
Nothing is going to stop me
E
No never stop me
B F# E
It’s hard to climb the wall
C#m F# B
You look down and you’ll see you’ve got nothing to fear at
all
B F# E
Take the time to breathe
C#m F#
‘Cause the more you shake, you hesitate,
B
You gotta put yourself at ease
E F#
I’ve always weighed myself down way too long
E F#
I should’ve opened up when I was wrong
E F#
Your time is here, I’ll take that chance, no looking back
E
You push, and push so hard
F#
So hard that I won’t fall
B F#
E C#m F# B
Osanai koro nando
koronde mo mata tachiagatte
B
F# E C#m F# B
Ato sukoshi hi ga
kureru made pedaru wo kogitsuzuketa
E F#
Ataerareta hitotsu
no
E F#
Ooki na toikake
ni mo
E F#
Chiisa na te ni
subete wo kakete
E F#
Ano koro boku wa
yume wo mite ita
B
F#
Nothing’s gonna stop me from where I wanna get to
E F#
I’ll remember
B F# C#m
Never will forget ’cause we were having such a good time
B F#
Never ask for less, ’cause you know you’re gonna get more
E
I keep moving on
C#m F#
I do my best, and try not to fall apart
E B
There are times when we lose,
E B
And more times when we win
E B C#m
But there’s something that you never can forget
B
Never give up
B F#
E C#m F# B
Surechigatte iku kodomotachi ga kaze wo kitte hashitte iku
B F#
E C#m F# B
Itsu no ma ni ka nanika ni tsukete akirameru koto ga ooku
natte ite
E F#
Ataerareta hitotsu no
E F#
Ooki na toikake
ni mo
E F#
Kokoro to karada
wa hanarebanare
E F#
Mou ichido ano hi
no you ni
B F#
Donna ni kurushii
kaze ga fukou to
E F#
I remember
B F# C#m
Nothing is going to
stop me ima shika nai yo ne
B F#
Tooku hayaku
soshite motto takaku
E
Akiramenai
C#m F#
Ashita wa kitto
matte iru kara
E B E B
Boku ni totte
yume wo tsukamu tame
E B C#m
Ima surubeki koto
sore wa
E B
You might not
always be standing on the top
E B
There’s a wind that pushes past you when you fall
E B C#m
And whatever path you take, there’s a moment where you break
E F#
And I’ll be on the sidelines cheering you on
B F#
Donna ni
kurushii kaze ga fukou to
E F#
I remember
B F# C#m
Nothing is going to stop me ima shika nai yo ne
B F#
Tooku hayaku
soshite motto takaku
E
Akiramenai
C#m F#
Ashita wa kitto
matte iru kara
E B C#m
But there’s something that you never can forget
E B E
B
Boku ni totte yume wo tsukamu tame
E B C#m
Ima surubeki koto
sore wa
E B C#m
There’s just one thing that you never can forget
B
Never give up
Sumber lirik : http://www.nautiljon.com/paroles/monkey+majik/ashiato.html
Minggu, 04 November 2012
Everything~~
Entah kenapa satu minggu ini saya benar-benar tidak bisa
fokus. Semuanya, semuanya membuat saya muak.
Ini bukan salah
siapapun. Ini salah diri saya sendiri. Saya merasa bahwa hari-hari saya sangat
tidak berguna. Penuh dengan eluh-eluhan yang tidak bermakna.
Saya hanya ingin
minta maaf, bagi yang merasa tersakiti karena adanya saya yang tidak
bersemangat, yang tidak konsisten, dan tidak terlihat memperdulikan sekitar.
Everything makes me sick. Sorry, I feel sorry. I don’t wanna
make you understand me because I don’t understand myself too.
A~~ bahkan
grammarku masih kacau T^T
Maaf. Ini postingan
absurd.
Mungkin saya hanya
terlalu lelah.
Kamis, 01 November 2012
Amanah atau Tumbal?
Seringkali dalam sebuah organisasi akan dipilih satu orang
yang ditugaskan untuk bertanggung jawab atas keberjalanan organisasi tersebut.
Kita bisa menyebutnya sebagai PJ (penanggung jawab) atau koordinator. Apa
kalian pernah merasakan ada di posisi
ini?
Saya pernah beberapa kali.
Setiap saya menerima tugas berat ini, saya biasanya dalam
keadaan ngga pengen atau ngga minat, dan kebetulan juga tugasnya agak berat.
Saya pernah baca di suatu buku, bahwa amanah itu tidak untuk dicari, tidak juga
untuk dihindari. Kalau dapat amanah,
berarti kalianlah yang dipilih Allah untuk menjalankannya. Tapi beberapa teman
saya menyebut posisi saya ini sebagai tumbal.
Aaa~~ saya ngga
suka kata-kata itu. Saya bersedia untuk menjalankan tugas, tapi tolong jangan
sebut saya sebagai tumbal, karena itu berkonotasi negatif. Sebut bahwa saya
adalah yang dipilih Allah untuk
menjalankan tugas ini. Ini lebih baik kedengarannya.
”Belum sanggup
untuk ini, sepertinya bukan saya yang tepat, kamu lebih baik dari saya,” dulu
saya juga mengucap hal seperti ini. Tapi ternyata, bila kita menggunakan orang yang sudah
berpengalaman saja, tanpa menggunakan
orang yang masih awam, kita berarti secara ngga langsung ngga memberi
kesempatan pada orang awam untuk belajar.
Jadi, konklusinya?
Jangan anggap diri
kalian sebagai tumbal bila menerima suatu tanggung jawab. Berfikirlah positif
bahwa Allah memilihmu, Allah akan memampukanmu lewat amanah itu, akan menambah
wawasanmu dan akan membuatmu lebih banyak belajar.
Jadi~~~ jalankan
amanah sebaik mungkin, segembira mungkin, seikhlas mungkin. :)
Dan Kemudian…. Mati
Di bagian depan dan belakang rumah saya masing-masing ada
sebatang pohon. Pohon mangga di depan, dan pohon alpukat di belakang. Pohon
mangga tumbuh dari cangkok, bukan dari biji, sedangkan pohon alpukat tumbuh
dari biji. Keduanya entah kenapa ketika berbuah, buahnya sangat manis dan enak.
Kekurangannya adalah, keduanya sama-sama memiliki benalu.
Karena tumbuh dari biji, dari pertama ditanam, harus menunggu
lebih dari lima
tahun untuk berbuah. Saya selalu senang memotret daun-daunnya yang bagus,
ranting yang menjulur banyak yang menurut saya lebih bagus daripada pohon
mangga didepan.
Tapi, beberapa
saat yang lalu pohon itu mati.
”A~~~ padahal
buahnya enak,” saya menggerutu ketika ayah dan ibu memutuskan untuk menebang
pohon alpukat di belakang rumah.
”La kan sudah
mati,”
”Kenapa dulu
benalunya ngga diambilin? Pasti yang bikin mati benalunya,” dan aku juga
memberi gagasan agar benalu di mangga juga diambil, ranting yang ditumbuhi
harus dipotong. Tapi, usul itu ditolak karena pohonnya terlalu tinggi.
”Bukan karena
benalu si alpukat mati,” saat si alpukat ditebang, ayah memberi pengertian.
”...dia mati karena ada hama di dalam batangnya, jadi ngga bisa dicegah
kematiannya,”
Dan saya melihat
ke depan, mangga yang ditumbuhi benalu, masih dengan kokoh berdiri dan di saat
musim berbuah, dia tetap menghasilkan buah yang sangat banyak, dan sangat
manis.
Akhir-akhir ini
aku berfikir, cerita diatas itu seperti sebuah analogi. Bayangkan pohon alpukat
adalah diri kita sendiri, benalu adalah masalah eksternal, dan hama batang
adalah masalah internal. Masalah dari luar masih bisa ditanggulangi, walau
banyak, bila kita kuat akan tetap tidak akan menghalangi perjuangan kita.
Bandingkan dengan masalah internal. Bila dalam hati kita sendiri sudah ’sakit’,
maka saya tidak akan tahu lagi apa yang akan terjadi.
A~~~ dan sudah
lebih dari sepuluh tahun saya makan mangga terenak didunia yang tumbuh dari
pohon berbenalu, dan hanya sekitar dua tahun panen saya merasakan alpukat
terenak nomor dua didunia, karena nomor satunya ada di kebun kakek saya :)
Selamat November
semoga lebih baik :D